Rabu, 18 Maret 2015

CERITA BOKEP MAHASISWI YANG SELINGKUH DAN SEKS SAMA TEMAN LAMA YA !!


windy mahasiswi yang selingkuh dengan teman lama ya

               
Nama saya Dino. Saya mahasiswa di sebuah perguruan tinggi ternama di Surabaya. Saya adalah anak kembar (tetapi bukan kembar identik). Saudara kembar saya bernama Doni, dan dia juga kuliah di tempat yang sama dengan saya.

Sebelum kuliah di Surabaya, Doni kuliah di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Di sana, ia mempunyai seorang pacar bernama Windy. Setelah setahun kuliah di Jakarta, Doni & Windy tidak betah, dan akhirnya mereka berdua pindah ke Surabaya (di universitas & fakultas yang sama).


Ketika pertama kali saya bertemu dengan Windy, saya terpana dengan parasnya yang cantik. Saya merasa Doni sangat beruntung mendapatkan pacar seorang gadis yang sangat cantik seperti Windy. Memang, Doni bercerita bahwa Windy merupakan rebutan cowok-cowok di kampusnya (baik di Jakarta maupun Surabaya). Ketika bersalaman dengannya, saya tidak dapat melepaskan pandangan dari wajahnya yang sangat cantik dan imut itu.

Setelah perkenalan pertama dengan Windy, dia selalu terbayang dalam pikiranku. Apalagi Windy sering main ke rumah kami (o iya, saya dan Doni tinggal berdua di sebuah rumah di Surabaya). Setiap Windy datang ke rumah, saya pasti merasa deg-degan. Seakan-akan Windy adalah pacar saya sendiri (apa karena Doni dan saya kembar, jadi saya merasakan hal ini ya?). Kadang-kadang, Doni & Windy suka berduaan di kamar Doni, dan saya sering mendengar mereka cekikikan berdua di kamar. Saya jadi merasa iri dengan Doni. Saya belum pernah punya pacar sejak dulu. Memang dibanding Doni, saya anaknya agak lebih pendiam. Saya tetap punya teman-teman cewek, tapi bukan pacar.

Suatu kali, Doni sedang pergi keluar kota bersama teman-temannya untuk beberapa minggu (hampir sebulan kalau tidak salah). Windy tetap di Surabaya, karena dia mengambil semester pendek. Saya sempat merasa agak kesepian juga di rumah, karena saya hanya sendirian saja. Apalagi kalau Doni tidak di sini, berarti Windy juga nggak akan datang ke rumah saya kan?:(

Nah, pada suatu siang di rumah, tiba-tiba saya seperti mendengar suara motor Windy dari kejauhan. "Ah, aku pasti terlalu merindukan kehadiran Windy", pikirku, sampai suara motor lewat pun saya sangka suara motor Windy.

Eh, ternyata suara motor itu memang menuju ke rumahku, and guess what, itu memang Windy! Dia mengenakan kaos ketat berwarna oranye-biru, dan celana jeans ngatung yang juga ketat. Sunggu menggairahkan sekali penampilannya saat itu. Saya gembira campur bingung, kenapa Windy datang ke sini, padahal Doni kan lagi pergi?

"Halo Dino.. Sendirian aja ya di rumah? Kasian, ditinggal Doni sendirian. Pasti sepi ya?", kata Windy sambil menuntun motornya masuk.

"Iya nih Win, sendirian terus tiap hari. Kamu tumben dateng ke sini? Ada angin apa Win?"

"Ini No, aku mau ngambil catetanku yang dulu dipinjem Doni. Soalnya ada perlu buat semester pendek."

"Ooo.. kalo gitu masuk aja Win. Aku kurang tau di mana Doni nyimpen catetanmu. Liat aja di kamarnya.", jawabku lagi.

Windy pun masuk ke kamar Doni dan mencari catetannya di laci meja komputer Doni. Sepertinya dia memang sudah tau kalau Doni menyimpannya di sana. Untuk membuka laci itu, dia mesti agak membungkuk. Ketika membungkuk, bagian belakang baju kaosnya agak terangkat, dan tampaklah olehku punggungnya yang putih mulus. Wahh.. walaupun hanya sedikit yang tampak, tapi itu sudah membuat pikiranku melayang dan otomatis penisku pun ikut berdiri.

"Udah dapet nih No, catetannya.", kata Windy kepadaku.

"Oh, di sana ternyata dia simpen ya? Oke deh. Itu aja yang perlu Win?", kataku dengan agak sedikit kecewa, karena kalau memang hanya itu tujuan dia ke sini, berarti dia udah mau balik dong..?

"Iya, ini aja. Aku pulang dulu deh ya No."

Yaahh.., sebentar banget aku sempat ketemu dengan Windy, pikirku.:((Kemudian Windy keluar menuju motornya. Di depan motornya aku melihat dia menggantungkan sebuah tas yang agak besar.

"Bawa apaan tuh Win?", tanyaku sama Windy.

"Oh, ini? Sebenarnya setelah ini aku bukan mau pulang sih. Aku rencananya mau ke tempat temenku. Numpang mandi. Abis, air di kosku lagi habis. Sumurnya kering No. Wah, jadi ketauan deh kalo aku belum mandi nih.. Jadi malu..", kata Windy dengan agak malu-malu.

Wah.., kesempatan nih!

"Kenapa nggak mandi di sini aja Win? Airnya banyak kok di sini. Daripada repot-repot ke tempat temenmu lagi. Gimana? Mau?", cecarku dengan penuh semangat (campur nafsu:)

"Mmm.., nggak apa-apa nih No?", tanya Windy agak ragu.

"Nggak apa-apa kok. Bener. Suwer. Samber geledek.", jawabku dengan sedikit bercanda.

"Ya oke deh kalo gitu. Aku numpang mandi ya.."

Yess.. Akhirnya aku punya kesempatan untuk bersama Windy lebih lama lagi.. Windy langsung masuk lagi menuju kamar mandi. Aku hanya dapat membayangkan apa yang terjadi di dalam kamar mandi itu. Aku membayangkan Windy membuka baju ketatnya, dan melepaskan celana jeansnya. Aku membayangkan bagaimana tubuh seksi Windy hanya berbalutkan BH dan celana dalam saja. Hhhmm.. penisku langsung tegang dengan sendirinya tanpa perlu kusentuh. Sedang enak-enak melamun, tiba-tiba pintu kamar mandi Windy terbuka. Oh, ternyata Windy masih mengenakan pakaiannya, tidak seperti dalam bayanganku.

"Dino, aku bisa pinjem handuk nggak? Aku lupa bawa nih. Sori ya ngerepotin."

"Oh, nggak apa-apa. Ntar ku ambilin."

Ketika aku memberikan handukku kepada Windy, terlihat tali BH Windy yang berwarna hitam di bahunya. Walaupun itu hanya seutas tali BH di bahu, tapi itu sudah cukup untuk membuatku berimajinasi yang bukan-bukan tentang Windy.

"Makasih ya Dino..", wah, suaranya benar-benar bisa membuatku terbang ke langit ketujuh..

"eh, iya..", jawabku.

Lalu Windy masuk kembali ke kamar mandi. Tak lama kemudian sudah terdengar suara cebyar-cebyur air. Aku tak dapat berhenti membayangkan tubuh Windy yang telanjang.. Kulitnya pasti mulus.., putih.., dan badannya sangat seksi sekali.. mmhh.. aku tak kuasa untuk menahan nafsuku.. Aku masuk ke kamar, dan masuk ke kamar mandiku (letaknya tepat di sebelah kamar mandi tamu tempat Windy mandi).

Di dalam kamar mandi, aku langsung melepaskan seluruh pakaianku dan mengambil sabun untuk onani. Aku memegang penisku yang sudah sangat tegang (rasanya belum pernah "dia" sebesar ini.Bayangan akan Windy benar-benar telah membuatnya sangat keras..). Dengan sedikit sabun, aku mulai meremas-remas penisku, dan pelan-pelan mulai mengocoknya maju-mundur.. mm.. aku membayangkan ini adalah tangan Windy yang mengocok penisku.. oohh Windy.. andaikan kamu mau mandi bersamaku di sini.. hhmm.. Imajinasiku telah melayang ke mana-mana. Sedang asyik-asyiknya onani, tiba-tiba pintu kamar mandiku diketuk dari luar.

"Dino.. Kamu lagi mandi ya? Sori mengganggu lagi. Kamu ada sabun cuci muka nggak? Aku lupa bawa tadi..", terdengar suara Windy memanggil.

Aku kaget! Wah, mana udah mau klimaks, eh Windy ngetuk pintu. Buyar deh imajinasiku yang sudah kubangun dari tadi. Wah, pasti Windy sudah pakai baju lengkap lagi seperti tadi, tidak telanjang seperti dalam bayanganku. Tapi nggak apa-apa deh, kan aku bisa ngeliat Windy lagi jadinya. Aku lingkarkan handuk di pinggangku untuk menutupi penisku yang tegang, lalu aku ambilkan sabun cuci mukaku untuk Windy.

"Ini Win, sabun cuci mukanya", kataku sambil membuka pintu.

Wahh.. ternyata Windy hanya mengenakan handukku yang kuberikan tadi, bukannya berpakaian lengkap! Rejeki lagi nih! Dengan balutan handukku yang tidak terlalu lebar itu, tampak kulitnya yang benar-benar putih mulus. Handukku hanya menutupi dari dadanya sampai sekitar 15 cm di atas lututnya. Tampak olehku pahanya yang begitu indah. Rambutnya yang basah juga memberi efek yang membuatnya semakin kelihatan seksi.. Tanpa bisa dibendung, penisku menjadi semakin tegang lagi..

"Makasih Dino.. Wah, bener-bener sori ya, jadi ngeganggu mandimu..", kata Windy lagi.

"Ehm.., nggak apa-apa kok Win.", jawabku terbata-bata karena nggak kuat menahan nafsuku..

Tanpa kusadari, penisku semakin menyembul dan membuat handukku hampir copot. Jarakku dengan Windy waktu itu sangat dekat, sehingga penisku yang sudah berdiri itu menyentuh bagian perut Windy (penisku dan perut Windy sama-sama masih tertutupi handuk). Windy kaget, karena ada sesuatu yang menekan perutnya.

"Eh, aku mandi lagi ya No.", kata Windy buru-buru dengan muka yang memerah. Sepertinya dia malu campur bingung.

"Mmm, iya.., aku juga mau mandi lagi", jawabku juga dengan penuh malu.

Windypun kembali ke kamar mandinya, dan aku juga masuk lagi ke kamar mandiku.

Di dalam kamar mandi aku berpikir, apa kira-kira tanggapan Windy atas kejadian tadi ya? Apa dia akan lapor ke Doni kalau aku berbuat kurang ajar? Apa dia marah sama aku? Atau apa? Aku jadi takut.. Setelah termenung beberapa menit, akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan apa yang kukerjakan tadi. Masalah nanti ya urusan belakangan. Baru saja aku mau mulai untuk onani lagi, pintu kamar mandiku diketuk lagi.

"Dino.., sori mengganggu lagi. Aku ada perlu lagi nih", kata Windy dari luar.

"oh iya, bentar.."

Sekarang aku pakai CD & celana pendekku. Aku nggak mau terulang lagi kejadian memalukan tadi. Aku keluar dari kamar mandi.

"Ada apa Win? Apa lagi yang ketinggalan? Mau pinjem CD?", candaku pada Windy.

"Ah, kamu ada-ada aja.", kata Windy sambil tertawa. Hhh.., manis sekali senyumannya itu.. Btw, dia masih mengenakan handuk seperti tadi. Seksi..!

"Gini No.. Waktu aku minjem sabun cuci muka tadi, aku tau kalo kamu sempat.. mm.. apa ya istilahnya? Terangsang?", kata Windy.

"Hah? Apa? Maksudnya gimana? Aku nggak ngerti?", tanyaku pura-pura bego.

"Nggak apa-apa kok No. Nggak usah malu. Kuakui, aku tadi juga sempat membayangkan "itu" mu waktu aku masuk kamar mandi lagi. Aku bahkan hampir saja mau.. mm.. masturbasi sambil mbayangin kamu. Tapi kupikir, ngapain pake tangan sendiri, kalo "barang"nya ada di sebelah?", jawab Windy.

"Hhhaahh? Apa maksudmu Win? Aku jadi makin bingung? Aku nggak"

Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, Windy sudah meraba penisku dari luar celana pendekku.

"Ini yang kumaksud, Dino! Burungmu yang tegang ini! Aku menginginkannya!", kata Windy sambil terus meraba-raba dan meremas penisku.

"hhmm.., Windy.. kamu.."

"Dino.. Walaupun aku pacarnya Doni, kamu nggak usah malu begitu. Sejak bertemu denganmu di Djokdja ini, aku selalu membayangkanmu dalam setiap fantasi seksku. Bukannya aku nggak cinta Doni. Tapi dengan membayangkan sesuatu yang "tabu", biasanya aku selalu menjadi begitu terangsang, dan selalu kuakhiri dengan masturbasi sambil membayangkan bercinta dengan saudara kembar pacarku sendiri. Dino.. saat ini sudah lama kutunggu-tunggu. Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya mengulum burungmu dalam mulutku. Bagaimana rasanya memainkan burungmu dalam vaginaku.. hhmm.. You're always on my fantasy, Dino..", cerocos Windy sambil semakin kuat meremas penisku (masih dari luar celana pendekku).

"Ohh.., oohhmm.., Windy.. Aku.., juga.. selalu membayangkanmu dalam setiap onaniku. Aku nggak tahan melihat kecantikan dan keseksianmu, sejak pertama kali aku bertemu denganmu. Aku cemburu dengan Doni. Aku selalu membayangkan tubuhmu yang putih, halus, lembut, dan seksi ini.. Aku menginginkanmu Windy..", jawabku sambil meraba bahu dan tangannya yang begitu halus dan lembut.

Kemudian tanpa berpikir lagi, aku raih rambutnya dan kutarik mukanya ke mukaku, dan kucium Windy dengan buas. Kulumat bibirnya yang merah dan mungil itu. Inilah pengalaman pertamaku mencium wanita. Rasanya benar-benar nikmat sekali. Apalagi tangannya masih terus meremas penisku yang sudah berdenyut-denyut dari tadi.

"Hmmpp.., mmhhmmhh..", Windy juga membalas ciumanku dengan lumatan bibirnya dan lidahnya bermain-main di dalam mulutku.

Aku terus menghisap bibir & lidahnya, dan tanganku mulai meraba payudaranya yang masih tertutup handuk. Payudaranya cukup besar. Belakangan kuketahui ukurannya 34B. Terasa putingnya yang mengeras dari balik handuk.

"Ohh.. Dino.. remas susuku! Remas, Dino.. Ohhmmhh..", desah Dino di telingaku, semakin membuatku bernafsu.. Tanpa pikir panjang, langsung kulepaskan handuk Windy, sehingga tampaklah di depan mataku keindahan tubuh telanjang Windy yang selama ini hanya ada dalam fantasiku.

"Windy.. kamu sunguh-sungguh cantik.. Aku menginginkanmu..". Aku pun langsung menerkamnya dan tanpa membuang waktu langsung kuhisap payudaranya yang bulat & padat itu. Sebelumnya aku hanya dapat membayangkan betapa indahnya payudara Windy yang sering mengenakan kaos ketat itu. Bahkan pernah sekali dia mengenakan kaos ketat tanpa BH, sehingga tampak samar-samar putingnya yang merah olehku waktu itu.

"Dino.. Mmmhhmm.. Kamu benar-benar hebat Dino.. Bahkan Doni tidak pernah bisa membuatku jadi gila seperti ini.. Ooohh.. hisap putingku Dino. Jilat.. hhmm.." jerit Windy yang sudah benar-benar penuh nafsu birahi itu.

Aku terus menjilati dan menghisap payudaranya, dan sekali-sekali kugigit karena gemas, sehingga payudaranya menjadi merah-merah. Tapi Windy tidak marah, malah sepertinya ia sangat menikmati permainan mulutku.

Bosan bersikap pasif, Windy pun melepaskan celana pendekku dengan penuh nafsu, sehingga tampaklah olehnya penisku yang sudah berdiri tegak hingga keluar dari pinggang celana dalamku.

"Besar sekali burungmu Dino! Wow.. Lebih besar dari pacarku yang dulu. Bahkan lebih besar dari punya Doni! Kukira punya sudah yang terbesar yang ada!", puji Windy dengan mata berbinar ketika melihat penisku.

Windy menarik CDku hingga lepas, berlutut di depan penisku dan langsung menjilati telorku yang penuh bulu itu.

"Aahhmm.. enak sekali Windy..! mmhhmm.. Kamu memang hebat sekali..", aku meracau kenikmatan sambil terus membelai rambutnya yang indah.

"oohhmm.. aku suka sekali burungmu Dino.. besar, panjang, dan hitam.. oohhoohhmm..", Windy memasukkan penisku ke mulutnya yang mungil, dan menghisapnya dengan kuat.

"Ahh.., Windy.. AAhhmmhh..", aku benar-benar dalam puncak kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Kenikmatan onani hanyalah sepersekian dari kenikmatan dihisap dan dijilat oleh mulut dan lidah Windy yang sedang mengulum penisku ini.

Windy dangan penuh semangat terus menghisap penisku, dan karena ia memaju mundurkan kepala & badannya dengan kencang, tampak olehku payudaranya bergoyang-goyang kesana kemari.

Ketika aku hampir mencapai klimaks, langsung kutarik penisku dari mulutnya, dan kupeluk Windy erat-erat sambil menjilati & menciumi seluruh mukanya. Mulai dari keningnya, matanya, hidungnya yang mancung, pipinya, telinganya, lehernya, dagunya, dan kuteruskan ke bawah sampai akhirnya seluruh tubuhnya basah oleh air liurku dan di beberapa tempat bahkan sampai merah-merah karena hisapan dan gigitan gemasku. Windy benar-benar menikmati perlakuanku terhadap tubuhnya, terutama ketika aku menjilati dan menghisap daun telinganya. Dia benar-benar merinding ketika itu.

"oohh Dino.., kamu hebat sekali.. Belum pernah ada sebelumnya yang bisa membuatku orgasme tanpa perlu menyentuh vaginaku. Ohhmm.. you're the greatest..!", kata Windy lagi.

Setelah beristirahat sejenak, aku mulai menjilati vagina Windy.

"Dinoo.. nikmat sekali.. kamu hebat sekali memainkan lidahmu.. mmhhmm.. aahhgghh..", Windy benar-benar menikmati permainan lidahku yang mengobok-obok vaginanya dengan buas.

"Windy.., boleh aku memasukkan penisku ke dalam" belum selesai kata-kataku, Windy langsung memotong.

"Nggak usah minta ijin segala, masukin burungmu yang gede itu ke vaginaku cepat, Dino!", potong Windy sambil memegang penisku dan mengarahkannya ke lobang vaginanya.

"Ahh.. sempit sekali Windy.. Mmmgghh..", vaginanya benar-benar menjepit penisku dengan kencang sekali, sehingga sensasi yang kurasakan menjadi benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata. Pokoknya enak banget!!

"Ooohh Dino.. burungmu besar sekali!! HHhhmmhh.. aahh.. nikmat sekali Dino!"

Perlahan-lahan, aku pun mulai menggoyangkan pantatku sehingga penisku yang gede dan hitam mulai mengocok-ngocok vaginanya. Windy pun juga menggoyangkan pantatnya yang putih mulus itu sehingga makin lama goyangan kami menjadi semakin cepat dan buas.

"Diinoo.. hh.. hh.. hh.. aku suka burungmu! mmhh.. lebih cepat, cepat.. keras.. aku.. hhoohhmmhh..", racauan Windy makin lama makin tidak jelas.

"Aku hhaammpir keluuaar.. Winddyy.. hhmmhh..", campuran antara goyangan, desahan, dan tampang Windy yang benar-benar seksi, merangsang, dan penuh keringat itu membuatku nggak tahan lagi.

"Keluarkan di dalam saja, Dino.. Aku jugaa.. mauu.. sampai.. hh..".

"AAHHMMHH.. AARRGGHH.. OOHHMMHH.. NIKMAAT SEKAALLII.. AAHHMMHH..!!" kami berdua mencapai klimaks pada saat yang bersamaan.

Setelah permainan yang dahsyat itu, kami sama-sama terlelap di kamarku.

Sewaktu terbangun ternyata hari sudah malam. Windy langsung pulang karena takut kos-kosannya sudah dikunci kalau kemalaman. Tapi kami berjanji untuk bertemu lagi esok hari, karena kami berdua masih ingin melanjutkan hubungan yang "tabu" ini. Kami sama-sama menikmatinya. HHmm.. Can't wait 'til tomorrow comes..~

TAMAT

Jumat, 13 Maret 2015

CERITA PANAS TESHA MAHASISWI TERNAMA DI UNIVERSITAS BANDUNG




Kejadian ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu di pertengahan bulan agustus… Saya waktu itu adalah Mahasiswa sebuah Uni ternama di Bandung… Saya punya Adik kelas di Sma ternama juga di bandung waktu itu… namanya Tessa… perawakannya lumayan untuk ukuran gadis SMA… kulit nya hitam manis, ukuran Bra 34B, tinggi nya 172cm, beratnya sekitar 55kg… Saya sama nich anak dah kenal sekitar 6 tahun semenjak Saya smp dan dya sd… waktu itu qta pergi ke BSM ber2 naik mobil dya… kita pergi nonton… Awalnya biasa sajah, beli tiket, lalu beli popcorn dan nonton deh… tapi pada saat nonton, saya sengaja ambil kesempatan… karna kebetulan filmnya romantic movie… Saya pegang tangan dya, awalnya dya risih dan bilang “ngapain pegang2″, saya alesan “biar anget ajah, aku kedinginan…”

Lama kelamaan dya merasa lebih risi dan memindahkan pegangan tangan kita ke atas pahanya yang waktu itu dy pake rok mini…
saya pikir kesempatan ke 2, saya langsung manjain diri 
dan bilang “kok tangan nya di pindah, dingin nich…”, dengan nada judes dya bilang ” pegang ajah lahgi, tangan2 loe…”. setelah dya bilang begitu, saya pikir kesempatan baik… dan akhirnya saya nyosor juga pegang tangan dya… sekitar 10menit kemudian, dya mulai gelisah… karena selain saya pegang tangan dya, saya elus2 paha bagian dalemnya… akhirnya dya merapatkan badanya dan bilang “pelan-pelan dan penuh perasaan yah….!?”, lampu hijau sudah menyala buat saya melakukan lebih… selama 1 jam hampir tangan saya mengusap dan mengelus serta menekan-nekan sesekali ke me**k nya…

Posisi duduk yang tadinya rapat pada paha dan feminim, berubah menjadi posisi duduk yang di angkat dan duduk sila… sesekali pada saat nonton dya mengeluarkan “arrrggghhh…”. suaranya pelan, namun membuat saya bersemangat… dan karena hal itu pun, kami sesekali melakukan ciuman2 kecil… setelah film selesai sekitar jam 22.15… saya anterin dya pulang… rumahnya ga jauh deket BSM… namun di mobil kami melakukan beberapa ciuman dan ungkapan kasih sayank… saya merasa dya mulai merasakan getaran yang belum pernah dirasakan…. sebelum pulang dan sampai di rumahnya, kami sempat berhenti di sebuah halaman gereja, tempat dimana biasanya dya berlatihan paduan suara… kami akrab dengan satpam penjaga gereja, dan kami berikan 20ribu untuk uang rokok, dan parkir smentara…

so, tanpa pikir panjang dan berlama-lama… qta melakukan petting di mobil…
awalnya saya juga ga tau gimana caranya, tapi berjalan dengan waktu dan NAFSU kita berdua merasakan getaran yang hebat dan baru pertama kali bagi kami ber2… tak terasa 1 jam berlalu dan kita bersimbah keringat… namun hanya Petting… setelah itu kami pulang… dan dya berkata” Yank, besok kita jalan lagi ke lembang yah…. tapi kmu ke rumah aku jam 8 pagi ajah, soalnya mami n papi mau ke jakarta”, aku dengan sedikit tanda tanya dalam hati(kapan saya jadian) cuma bilang “iyah, met bobo… makasih buat hari ini… aku puas dan aku sayank kamu…” sebelum saya pulang dengan motor, dya melumat sekali lagi bibir saya dan bilang “Good Nite Honey”….

itu adalah hari pertama pergejolakan NAFSU antara dya dan saya….

hari kedua seperti janji saya ke dya, saya datang ke rumahnya sekitar jam 8 pagi… dya belum bangun, dan saya masuk ke kamarnya dan duduk di sebelahnya… saya tanya ” Gud morning, jadi jalan ke lembang ga….?”, dya cuma bilang “kayaknya meningan di rumah deh, soalnya kata mami ga boleh pegi2…” sedikit kecewa hati saya karena ga bisa melakukan apa yang sudah saya angan-angan kan sewaktu di rumah… lalu saya bilang ” ya sudah, ayank pulang yah….?! “… dya langsung bangun dan bilang ” jangan pulang yank, aku ada sesuatu buat kamu, dah aku persiapkan tadi malam…”… aku di suruh keluar kamarnya dan duduk di ruang keluarga… pada saat itu ada mba yang suka beresin rumah, dan si mba bilang “neng(sebutan buat tuan), saya pamit pulang dulu, rumah sudah beres….” , saya bilang “iya, makasih…”. pikiran jahat mulai muncul, karena tidak ada orang lain di rumah saat itu…

saya teriak “yank… yank… lagi apa…? kok ga keluar2… “, tau2nya dya teriak dari dalem kamar mandi, “yank, ambilin handuk di jemuran donk… aku kedinginan nich…. aku langsung ke jemuran dan ambil handuk, tapi pikset ku mulai berkata “jangan ambil handuknya, kamu masuk ajah ke kamarnya dan teriak klo handuknya di atas ranjang…”. lalu aku ikuti deh pikiran setan ku… ku masuk kamar dya dan teriak ” yank, handuknya aku taruh di ranjang, aku kelluar yah ( pura-pura menutup pintu )…”. tak lama kemudian dya keluar dengan bugil dan aku peluk dari belakang… dya langsung kaget dan terkejut lalu mengambil bed cover dan tiduran di ranjang… dya bilang “mo ngapain…? kok nakal sich….?” aku cuma bilang “mau ‘maen’ dokter2an kayak anak sd….”. dengan wajah memerah dya bilang ” kamu nakal deh, dan dya langsung merebahkan diri dan membuka bedcovernya lalu berkata ” ayank dokter, ga enak badan, tolong periksa yah….”. tanpa pikir panjang mulailah penggerayangan tangan, paha dan badannya oleh saya…

dengan tubuh yang masih basah, ku elap dengan selimut yang ada didekatnya…. detik-detik terasa seperti berhenti… di saat tangan ini menyentuh bagian dadanya, terasa sebuah gumpalan daging dengan puting berwarna merah muda yang menggiurkan… ku elap pelan dan ku pijat bagian dadanya satu per satu… saat dya meronta dan merintih, ku kecup sesekali bibirnya… dan membisikan telingan “makasih sayank…”. permainan kami tidak hanya di situ saja… setelah menciumi dan melihat gumpalan daging di dadanya mengencang, kumulai mengelus dan menjilati bagian paha dalamnya… sedikit rintihan, ahhhhh….. terlontar dari bibirnya…. dan pada saat itu aku melihat sebuah gua keperawanan dengan dinding merah muda dan sedikit semak di bagian luarnya… awalnya ku masukan jari-jari tangan ku dan mencari klitorisnya… setelah ketemu ku cium lubangnya dan kujilati klitorisnya…. sesekali lagi dya bersuara… “ahhhh…. ahhhh… ahhh…. “, dan pada saat dya mengeluarkan suara, keluarlah sebuah cairan hangat… namun cairan itu hanya sedikit dan saya bingung ini air kencing atau maninya…? lalu, saya bilang ke dya” ibu pasien, harus di operasi sama pa dokter…”, sedikit sakit awalnya tapi kalo udah mah pasti enak…. mau kan…?”… tanpa bersuara Tessa hanya menganggukan kepala sajah… dan aku mulai mengarahkan pistolku ke depan gua keperawanannya…. dan aku menghitung ” 1…. 2 ….. 3 ….. “. Cleb….. aku masukan sedikit demi sedikit kepala pistolku, dan mendengarkan erangan demi erangan dari nya…. pada saat sudah masuk semua, ku mulai menggoyangkan sesekali dengan ritme yang cepat…. erangan nya pun semakin kencang dan bersemangat….

hingga akhirnya setelah 20 menit melakukannya, ku mulai nge-crottt di dalam vagina nya dan dya merasa lemas tak berdaya…
dya bilang “yank aku cape… udahan yah…”, aku hanya menjawab “kata dokter harus makan obat kalo dah operasi, biar sehat dan cepet sembuh…. ibu pasien nurutkan ma pa dokter….? dan Tessa pun hanya menganggukkan kepala saja… lalu kutarik lepas pistolku dan ku arahkan ke depan mulutnya… tessa yang wajahnya terlihat lemas, pada saat ada pistolku di depan mulutnya mulai terkaget-kaget… dan aku berkata “buka mulut yah… dokter suapin….”. permainan blow job kami berlangsung 15menitan dan pada saat itu keluarlah cairan kedua ku… mulutnya yang mungil penuh akan mani dari pistolku… dan dya berkata “obatnya ASIN…”. aku hanya tersenyum dan bilang “Aku sayang kamu…”. setelah itu kami tertidur beberapa jam dan aku memandikannya….



CERTIA SEKS MAHASISWI MODEL DI PERKOSA OLEH DOSEN YA SENDIRI

           LISA MAHASISWI  MODEL MAJALAH PANAS  FALKUTAS HUKUM 

Lisa baru saja selesai mandi pagi, tubuhnya kini terasa segar. Senin pagi ini ia harus menemui pak benny ketua jurusan fakultas hukum di kampusnya. Dia berusaha memakai pakaian serapih mungkin, diluar kebiasaanya setiap ke kampus yg selalu memakai pakaian casual.
Lisa sudah menduga cepat atau lambat ia akan dipanggil oleh fihak kampus berkaitan dengan gambar gambarnya yg dimuat di subuah majalah khusus pria.
biaya kuliah saat ini sangat mahal, apalagi usaha orang tuanya agak tersendat sehingga otomatis aliran uang pun tersendat. Beruntung seorang kawan menawarinya pekerjaan menjadi model di sebuah majalah khusus pria dewasa, syaratnya tentu saja harus berani tampil hot.
Lisa menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap menghiasi majalah pria dewasa, uang yg diterima nya pun cukup lumayan. Namun meski begitu, tetap saja penghasilannya belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan hidup dan kuliahnya , oleh karena itu di waktu luang ia juga menjadi “escort”.
Lisa bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya sendiri, rambut panjang , body ideal dan buah dada yg membanggakan. Lisa tak pernah memakai make up berlebih , ia mempunyai kecantikan alami , kecantikan yg banyak membuat mata para lelaki terbelalak. hari ini lisa sengaja memakairok hitam diatas lutut dan blouse putih yg ketat mencetak buah dadanya.
DIa tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat macet. Lisa mengetuk pintu dan masuk , ia sedikit terkejut karena selain pak benny , disana ada pak lukas pembantu rektor, dan pak aris dosen di fak hukum.
di meja kerja pak benny tergeletak majalah dewasa yg memuat gambar gambar panas lisa yg semi nude.
Lisa sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua jurusan seandainya ia akan kena sanksi ..tapi sekarang..?
“silakan duduk ” kata pak benny
“pagi pak…” jawab lisa dan duduk
“lisa…kamu dipanggil kemari sehubungan dengan gambar kamu yg dimuat di majalah ini , kamu tahu ini bisa mencoreng nama baik kampus ini..” kata pak benny.
“tapi pak…gambar ini punya estetika seninya , bukan gambar tabloid murahan..apalagi majalah ini punya reputasi yang bagus…” lisa membela diri
“meski begitu bukan berarti kamu bisa bebas seperti ini , ingat reputasi terhormat kampus kita, apalagi dimana kamu kuliah tertulis jelas disitu.” kata pak lukas
lisa menyadari bahwa percuma ia berdebat , ia pasti kalah. namun ia tetap mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. Lisa berusaha menarik simpati mereka.
“maaf pak…sekarang ekonomi keluarga saya sedang bermasalah, sementara kebutuhan saya banyak terutama untuk membayar uang kuliah pak…” kata lisa sedikit memelas.
“tapi kan kamu bisa bilang…atau setidaknya mengajukan permohonan beasiswa…” kata pak aris
“maaf lisa, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa saja kami keluarkan ” kata pak benny kemudian.
Lisa sedikit panik , ia sudah setngah jalan di fakultas hukum, ia tak mau jika harus berhenti di tengah jalan, dan menyia nyiakan tahun tahunnya.
“aduh…pak…tolong..saya mohon kebijaksanaannya……saya siap melakukan apa saja pak…” kata lisa
ruangan itu mendadak sunyi. Lisa kemudian menyesali ucapannya , ia bisa merasakan ketiga mata lelaki itu memandanginya dengan penuh minat, keringat dingin keluar dari dahi lisa.
“kita bisa mempertimbangkannya kembali kok lisa..tapi tentu saja sesuai kata kata kamu…kamu harus melakukan sesuatu”
“maksud bapak…?” lisa mulai meduga apa yg ada di balik otak dosennya itu
“kamu terlihat sangat berbakat di majalah ini..sekarang….seberapa jauh kamu bisa memanfaatkan “bakat” kamu itu untuk menolong kuliah kamu….” kata pak benny sambil tersenyum nakal
Lisa mengerti maksud perkataan itu , ia memang tak punya banyak pilihan , namun ia juga sedikit enggan harus melayani ketiga dosen bejadnya ini.
“saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini , di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata lisa
ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang. Lisa tahu ia harus memanfaatkan keraguan mereka. Lisa pun berpindah tempat duduk ke sofa, disana ia sengaja memamerkan pahanya yg mulus, membuat ketiga pria ia itu menelan ludah.
“bagaimana pak setuju…..?” kata lisa sambil membuka dua kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang.
Pak benny org pertama yg menghampiri lisa, celananya terlihat menggembung. Pak benny kemudian berlutut diantara kaki lisa. Lisa menyambutnya dengan melebarkan kakinya , ia membiarkan tangan pak benny menyusuri kaki dan pahanya sampai ke pangkal paha.
Pak lukas menyusul mendekati lisa, dengan sedikit kasar ia meremas buah dada lisa dan mencubit putingnya. sementara pak benny melepaskan rok mini dan Cd lisa, ia terpana melihat keindahan vagina lisa yg tertutup sedikit rambut halus. Pak benny mendorong lisa agar berbaring di sofa untuk kemudian ia menjilati vagina lisa penuh nafsu dengan jilatan yang hangat dan basah
“kamu cantik sekali lisa….” kata pak lukas sambil melepas blouse lisa dan branya
“dan ingat kamu harus melakukan apa saja hari ini sesuai perintah kami..” kata pak lukas kemudian
Lisa kembali berkeringat dingin , kata kata pak lukas membuatnya berpikir , apakah ada yg lebih buruk dripada harus melayani nafsu bejad ketiga dosennya ini..?
“tapi…aahh..” lisa tak dapat melanjutkan kata katanya, ketika pak lukas menyedot buah dadanay dengan kasar, sementara buah dada satunya jadi mainan pak aris.
serangan bersamaan pada tubuhnya menimbulkan efek yg luar biasa bagi lisa, ini pertama kalinya ia harus melayani tiga pria sekaligus. lisa merasakan ada sesuatu dalam tubuhnya yg siap meledak.
sementara bagai kelaparan pak benny masih menjilati vagina lisa , tak lama kemudian lisa merasakan sesuatu yg hangat dan basah mengalir diantara kakinya, dan tubuhnya seolah kehilangan tenaga
rasa geli dan nikmat muncul ketika pak lukas menjilati seluruh tubuh lisa, dari leher sampai perut, tangannya tak lepas dari buah dada lisa. Lisa mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yg ia dapatkan dari tiga org ini.
perlahan tapi pasti jilatan jilatan pak benny membuat lisa mencapai kembali orgasme,
“aahh..ahhhh…pak…aauhhhh….” rintih lisa tubuhnya kembali melemas
belum sempat lisa mengumpulkan tenaga, tiba tiba pak benny bekata
“yahh..belum apa apa udah lemes…..sekarang kan baru kita mau mulai…”
lisa terkejut melihat penis pak benny saat ia melepas celananya. besar dan panjang menegang, ia khawatir tak snggup menghadapinya, ia menggeleng dan sedikit protes..
“nanti dulu pak…bentar..saya masih lemas……bentar lagi…”
‘hehehe..ingat perjanjiannya kan…..? apalgi kamu bilang harus hari ini dan saat ini juga..hehehe…siap atau enggak ya harus mau… hehehe..” kata pak benny tak mempedulikan perotes lisa, lalu memasukan penisnya ke vagina lisa, setiap inchi penis pak benny masuk sebuah kesakitan dirasakan lisa, yg walau bukan virgin namun vaginanya masih sempit.
Lisa mengerang saat kepala penis menerobos masuk, namun ia sedikit tertolong oleh cairan yg keluar akibat rangsangan sebelumnya. Setelah beberapa lama . penis pak benny terlihat terbenam di dalam vagina lisa, ia menggeram puas, ia kemudian mengatur posisi untuk siap menggenjot tubuh lisa
Lisa menangis kesakitan saat gigi pak aris menggigit buah dadanya sampai lecet, namun belum juga penderitaannya berakhir pak lukas ikut ikutan menggigit buah dada lisa yg satunya, hingga kedua buah dadanya menjadi lecet
“awww..sakit…jangan..kasar kasar..pak…tolong…..” ucap lisa kesakitan
mereka berdua malah menjilati dan menyedot buah dada lisa tepat dilkukanya, membuat lisa menangis kesakitan.
menahan sakit lisa menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, ia menyesali perkataanya tadi . ia tak sengaja bicara seperti itu, bahwa ia siap melakukan apa saja. sedikit kesadaran membuatnya ia tiba tiba berontak.
Dengan penis yg masih menancap di vagina lisa, benny berkata
‘eeitt..mo kemana sayang….ingat kamu berjanji memberikan bakat kamu ke kita bertiga hehehehe…”
lisa lemas tak berdaya, ia hanya bisa pasrah sekarang, ia tak menyangka akan menjadi begini.
Penderitaan lisa makin bertambah saat tiba tiba pak benny mempercepat genjotannya, vagina lisa terasa sangat sakit harus menerima beban di luar kapasitasnya.
menit demi menit berlalu , menit menit penuh kesakitan bagi lisa.
diantara rasa sakit lisa merasakan cairan hangat mengalir diantara kakinya, sebentar lagi akan mencapai orgasme, pak lukas dan pak aris sudah melepaskan mulutnya dari buah dada lisa, namun mereka masih tetap meremas remas buah dada lisa yg terlihat sudah memar dan lecet.
tiba tiba, pak benny mencabut penisnya dari vagina lisa, sambil tiba tiba membalikan tubuh lisa.
tanpa basa basi lagi ia menusukan penisnya ke anus lisa.
lisa tak sempat menjerit karena, mulutnya telah disumpal oleh penis pak lukas
dengan menahan sakit ia juga harus mengocok penis pak lukas dengan mulutnya, akhirnya karena tak tahan kesakitan lisa akhirnya tak sadarkan diri.
entah berapa lama lisa pingsan namun ketika sadarkan diri , rasa sakit itu belum hilang , bahkan penis pak aris kini sedang menancap di vaginanya, di buah dadanya terasa cairan putih kental juga di mulutnya.
“hehehe…..sudah bangun sayang……tenang sebntar lagi bapak selesai kok..” kata pak aris.
lisa agak sedikit lega sampai tiba tiba pak lukas berkata,
“setelah ini kamu harus melayani kita bertiga sekaligus…..kalo sampe pingsan…kita akan panggil engkus satpam kampus untuk menikmati tubuh kamu juga ..hahahahah…”
lisa terdiam lemas , lelah tak berdaya berharap hari ini cepat berlalu.