Rabu, 15 April 2015
CERITA BOKEP MAHASISWI SURABAYA SANTI YANG MASIH PERAWAN
Namaku Santi. Usiaku 22 tahun. Cerita ini kualami ketika aku masih kuliah di salah satu kampus di bilangan Jagakarsa. Ide menulis cerita ini muncul karena aku merasa bangga berhasil menggaet cowok idola kampusku. Sungguh. Awalnya aku tidak yakin akan dapat merasakan kebersamaan dengan Sarif (nama cowok itu). Raut wajahnya yang mirip Primus serta tubuh tinggi atletis membuatku merasa minder untuk mendekatinya. Tapi berkat dorongan teman-teman aku berhasil mendekatinya. Bahkan sempat tinggal satu kost dengan Sarif.
Mulanya memang sulit mendekati dia. Karena selain Sarif selalu dikelilingi cewek-cewek cantik, dia juga sering sibuk mengikuti kegiatan organisasi kampus. Sampai akhirnya kutemukan cara untuk mendekatinya, yaitu bergabung menjadi anggota organisasi tempat Sarif beraktifitas.
Singkat cerita, aku berhasil mendapat kesempatan mendekati Sarif pada salah satu kegiatan pertandingan sepakbola. Kuhampiri dia yang sedang duduk bersama teman-teman cowoknya, yang kebetulan juga kenal denganku. Awalnya aku hanya berani berbicara dengan Wahyu, sambil mencuri-curi pandang ke arah Sarif. Tapi rupanya Wahyu memperhatikan ulahku.
“Heh, San! Aku perhatikan, kamu dari tadi melirik Sarif? Naksir..?” tanya Wahyu.
“Eh.., Nggak..” ujarku gelagapan.
“Iya juga nggak apa-apa.” Wahyu menggodaku. “Mau aku kenalin..?”
“Iya.. Eh.. Nggak.”
“Rif! Kenalin nih, temen gue, Santi.”
Tanpa menunggu persetujuanku Wahyu langsung menarik tangan Sarif dan menuntunnya ke arahku.
Tentu saja aku jadi gelagapan. Tapi karena sudah tidak mungkin lagi menghindar, akhirnya aku menyambut uluran tangan Sarif.
“Sarif,” ujarnya singkat, memperkenalkan diri.
“Santi.”
Itulah awal perkenalan kami. Dan ternyata Sarif tipe cowok yang enak di ajak ngobrol. Sehingga pada hari itu kami langsung terlibat dalam obrolan santai dan akrab. Dan dari situ pula aku sungguh dibuatnya kagum. Karena ternyata dia juga tipe cowok yang tidak terlalu mata keranjang. Karena pada saat ngobrol denganku, dia tidak menggubris cewek-cewek lain yang mondar-mandir di sekitar kami.
Hari-hari berikutnya kami sering ketemu di kampus dan ngobrol di warung depan. Cukup lama aku berusaha mendekati Sarif, tapi belum ada tanda-tanda kalau dia naksir dan menginginkanku jadi pacarnya. Sampai akhirnya aku mendapat siasat yang cukup nekat. Sepulang dari kampus, kuajak dia main ke tempat kost.
Hari itu Sarif masuk kuliah siang. Jadi dia akan keluar kelas sekitar jam tujuh malam. Aku sengaja menunggu dia di warung yang letaknya tepat di depan gerbang kampus. Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya kulihat Sarif berjalan bersama Wahyu. Kebetulan..! pikirku. Karena Wahyu pasti bisa diajak kompak. Dan benar saja dugaanku.
“Rif..!” panggilku.
“Eh, Santi. Kok belum pulang..?”
“Aku lagi suntuk. Di tempat kostku lagi sepi.” kataku sambil menghampiri Sarif Dan Wahyu.
“Main ke tampat kostku, yuk..?” ajakku nekat.
Memang malam ini Wirda (teman sekamarku), sedang pulang ke rumah orangtuanya. Kemudian Oppy dan Cici yang kamarnya terletak di sebelah kamarku juga sedang pulang ke rumah orangtua mereka. Praktis tinggal aku sendiri di rumah kost itu.
Awalnya kulihat Sarif agak ragu. Tapi begitu Wahyu menyetujui, akhirnya Sarif mengiyakan ajakanku. Kami pun berjalan ke tempat kostku yang memang tidak seberapa jauh dari kampus. Untungnya rumah tempat aku kost letaknya agak terpencil dan pemiliknya tidak tinggal di situ. Sehingga tempat kost itu boleh dibilang cukup bebas dari perhatian orang-orang sekitar.
Sesampainya di kamarku, Sarif dan Wahyu langsung duduk di karpet yang berseberangan dengan kasur tempatku tidur. Karena memang aku tidak punya niat membeli kursi dan sejenisnya untuk mengisi kamar yang hanya sepetak itu. Kubuatkan mereka kopi. Dan setelah ngobrol ke sana ke sini, sekitar setengah jam dan setelah menghabiskan kopinya, Wahyu pamit karena dia harus pulang ke rumah orangtuanya. Mendengar Wahyu pamit, awalnya Sarif juga berniat pulang. Namun buru-buru kutahan.
“Ya.., aku sendirian, dong..!” rengekku.
“Rif, temenin aku deh, sampai jam sembilan.” pintaku sambil menggamit tangan Sarif.
Entah keberanian dari mana hal ini kulakukan. Mungkin karena aku merasa siasatku hampir kena. Sayang kalau sampai hasil pancinganku ini lepas dari kailnya, pikirku.
“Eh Santi, nggak enak dong sama orang-orang. Cewek sama cowok berduaan di kamar.” ujar Sarif mencoba bijak.
“Nggak deh. Nggak akan ada yang lihat.” aku sedikit memaksa, “Lagi pula cuma sampai jam sembilan.”
“Udahlah Rif. Tempat kost kamu kan cuma di gang sebelah.” kata Wahyu mendukungku.
“Iya..”
“Ya udah, sampai jam sembilan.” Sarif mengalah.
Lalu Wahyu pun pergi meninggalkan kami berdua di kamar. Cukup lama kami terdiam, tidak tahu bagaimana harus memulai pembicaraan. Karena tempat kostku ini letaknya agak terpencil, maka suasana di sekitarnya agak sepi. Inilah yang menjadi pertimbanganku untuk menjalankan siasat nekatku ini.
Kulihat Sarif mulai gelisah. Sesekali dia melongok ke luar. Karena sikapnya itulah akhirnya aku mendapat ide memulai pembicaraan.
“Kenapa, Rif. Takut ada orang lewat..?” kataku, “Mana mungkin. Rumah ini, kan, di pojok. Dan ke arah sana nggak ada jalan tembus,” kataku menjelaskan seraya menunjuk ke ujung jalan yang merupakan jalan buntu.
“Ooh.. gitu,” ujarnya singkat, berusaha menenangkan diri, “Terus, yang punya kost tinggalnya di mana?”
“Di Pasar Minggu.”
“Kamu kost sendiri?”
“He eh.”
Suasana akhirnya mulai cair kembali. Kami pun mulai terlibat pembicaraan seputar kampus dan organisasi tempat kami bergabung. Sampai akhirnya aku mulai mencoba menjalankan siasatku. Kapan lagi, pikirku.
“Rif, aku tinggal sebentar boleh..?” kataku.
“Mau kemana kamu..?”
“Aku mau mandi. Sebentaar aja, boleh..?”
“Iya, deh.” Sarif menyetujui permintaanku, walau terlihat ada rasa keberatan di raut wajahnya.
Aku pun berdiri dan meraih handuk yang tergantung di balik pintu kamar. Dan hal ini membuat pintu kamar jadi agak menutup sedikit. Kulihat Sarif meraih majalah usang yang tergelatak di sudut kamar lalu membolak-baliknya. Melihat sikapnya itu, aku mencoba memberanikan diri.
“Rif, pintunya ditutup aja dulu, ya..?” aku mencoba memancing.
“Ntar nggak kenapa-kenapa..?”
“Nggak.”
Nah..! Umpanku kena. Aku merapatkan pintu dan langsung menguncinya dari dalam. Mendengar suara kunci, Sarif sempat menoleh ke arahku dengan pandangan heran. Tapi akhirnya dia kembali tenggelam ke dalam halaman-halaman majalah.
“Kamu nggak kepengen mandi, Rif..?” aku mencoba memancing lebih dalam.
“Nggak, ah..” ujarnya singkat tanpa melepaskan pandangannya dari majalah.
Aku mulai nekat. Kulepaskan pakaianku satu persatu. Sarif tetap asyik dengan majalahnya, sampai akhirnya aku meminta dia mengambilkan karet pengikat rambut yang tergeletak di sebelahnya.”Sorry Rif, tolong ambilkan karet di sebelahmu itu..” kataku.
Dan pada saat itulah Sarif melongo melihat aku yang sudah tanpa busana sama sekali.
Kulihat tangannya agak bergetar ketika menyorongkan karet yang kumaksud, sambil matanya terus memandangiku.
“Kamu, bener, nggak mau mandi..?” godaku lagi. “Kan, enak, kalau kamu mandi di sini, pulangnya bisa langsung tidur.”
Kulihat Sarif benar-benar terperangah menatapku.
“Santi..” hanya itu yang keluar dari bibirnya.
Aku pun merasa bahwa pancinganku sudah mengena.
Kuhampiri dia, seolah-olah akan mengambil ikat rambut yang kuminta, sampai posisi tubuhku berada tepat di depannya. Dan karena posisi dia dalam keadaan duduk, maka wajahnya tepat berada di depan kemaluanku. Kulihat dia agak gelisah. Kuraih tangannya ketika dia menyorongkan ikat rambutku. Kudekatkan kemaluanku ke wajahnya yang nampak makin gelisah. Aku tahu benar kalau dia sebenarnya sudah mulai terserang birahi.
“Yuk, mandi bareng, Rif..!” pintaku seraya kutarik tangannya.
Dia mulai menurut. Perlahan dia bangkit berdiri dan mulai melepaskan pakaiannya satu persatu, sementara aku membantu melepaskan celana jeans-nya. Astaga! Aku terperangah mendapati batang kemaluan Sarif ternyata berukuran besar. Ternyata benar apa yang sering diceritakan oleh teman-temanku kalau batang kemaluan orang keturunan Arab itu besar dan panjang.
Aku sempat berpikir untuk membatalkan siasatku. Tapi karena terlanjur sudah begini, akhirnya kubiarkan saja keadaan ini mengalir seperti yang kuinginkan. Toh dia juga tidak merasa terganggu. Bahkan mungkin dia akan berubah marah jika kegiatan ini dihentikan di tengah jalan.
Akhirnya, setelah seluruh pakaiannya terlepas dan terjatuh di lantai, Sarif menarikku ke dalam kamar mandi. Kami tidak saling berkata-kata. Hanya saling berpandangan. Aku terus saja masih terpaku pada benda keras dan agak hitam milik Sarif. Tidak bosannya aku menyentuh barang tersebut, membuat Sarif sesekali meringis. Kami pun mulai mandi bersama. Awalnya memang kami mandi. Tapi tak lama kemudian aku benar benar tidak tahan ingin merasakan batang kemaluan Sarif yang sudah pada ukuran maksimal.
Aku pun mengambil posisi duduk di bak mandi. Kutarik Sarif agar mendekatiku. Mulanya aku masih berusaha untuk romantis, tapi rupanya hasratku sudah tidak sabaran lagi. Kutarik batang kemaluan Sarif dan kuarahkan ke bibir kemaluanku, yang jika saja tidak sehabis mandi pasti sudah basah teramat sangat. Dari sini aku tahu kalau dia ternyata belum semahir Wisnu, pacarku. Sarif hanya terpaku, membiarkan ujung batang kemaluannya menempel di bibir vaginaku.
“Tekan Rif..,” ujarku perlahan. “Tapi pelan-pelan dulu. Habis punya kamu gede banget.”
Sarif pun mulai menekan penisnya ke dalam vaginaku. Dan aku merasa sepertinya vaginaku terdongkrak. Karena Sarif melakukannya dengan tekanan yang cukup mendadak.
“Aaw.. Aaahh.. Ugh..! Pelan-pelan Rif..!” jeritku menahan sakit.
Karena ukurannya yang cukup besar itu, vaginaku seperti terisi penuh, sehingga hampir seluruh bagian dindingnya tersentuh oleh bantang kemaluan Sarif dan itu memberikan rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
“Eh, sorry San. Sakit ya..?”
“He.. eh. Tapi nggak apa-apa. Terus Rif, mainkan pelan-pelan. Uuh.. Mmhh.. Yess..!” aku terus melenguh tidak karuan merasakan kenikmatan saat Sarif menggesek-gesekkan batang kemaluannya di dalam vaginaku. Dan sungguh nikmat. Aku terus meracau tidak karuan merasakan kenikmatan yang selama ini belum pernah kualami.
Sarif pun mulai mencoba-coba bermain serius. Terkadang, sambil menggerakkan pantatnya maju mundur, tangan kanannya mulai aktif bermain di payudaraku, sementara tangan kirinya melingkar di punggungku. Sesekali Sarif menciumi dan menjilati buah dadaku yang sudah menegang.
“Ugh.. Yeaahh.. Rif.. Enaak.. Kocoknya lebih cepat, Rif..!” pintaku sambil tanganku yang memegang pantatnya membantu dia menekan ke arahku, sehingga kemaluannya yang kekar itu semakin dalam tertanam di kemaluanku.
Cukup lama posisi ini kupertahankan, karena memang dengan posisi ini aku tidak hanya dapat menikmati batang kemaluannya, tetapi juga aku dapat memandangi wajah Primus-nya itu. Aku jadi menghayal kalau saat ini aku memang sedang senggama dengan bintang sinetron tersebut.
Tiba-tiba Sarif mempercepat gerakkannya. Pantatnya menghentak-hentak dengan keras membuat kemaluannya seperti menghujam jantungku. Tentu saja aku jadi kaget dibuatnya. Sampai terengah-engah. Bahkan sesekali aku menjerit perlahan menahan sakit yang disertai denyutan nikmat. Tiba-tiba seluruh tubuhku mengejang. Kutarik tubuh Sarif semakin dalam dan erat. Kakiku yang menggantung di pinggir bak mandi menghentak-hentak. Pandangan mataku sejenak menjadi gelap. Lalu di bagian bawah tubuhku terasa seperti merekah kemudian aku seperti terasa ingin pipis sekali.
Akhirnya.., serr.. serr.. serr.. Vaginaku menyemburkan cairan lendir dengan jumlah sangat mengagumkan. Sampai-sampai keluar dari sela-sela bibir kemaluanku yang masih tersumpal batang kemaluan Sarif. Tubuhku pun serta-merta menjadi lemas. Mendapati tubuhku lemas, Sarif menggendongku dengan batang kemaluan yang masih tertanam di vaginaku. Kemudian dia meletakkanku di tempat tidur dengan keadaan telentang, karena memang batang kemaluannya masih tertancap di kemaluanku.
Pelan-pelan dia mulai menggoyangkan pantatnya lagi, maju mundur. Dan dalam keadaan lemas aku masih merasakan ngilu yang bukan kepalang di bagian bawah tubuhku. Tapi ngilu yang kurasakan ini bukannya ngilu biasa, tetapi ngilu yang nikmat. Hampir setengah jam Sarif bermain di atas tubuhku yang sudah lemas. Bahkan aku sempat dua kali lagi mencapai orgasme. Beberapa kali dia memutar tubuhku. Dihantamnya tubuhku dengan posisi telungkup, menyamping, bahkan setengah nungging. Sampai akhirnya aku mendengar lenguhan keluar dari mulutnya.
Batang kemaluan Sarif menyemburkan airmaninya di dalam kemalauanku. Dan kali ini vaginaku tidak dapat lagi menampung isinya. Cairan-cairan kental keluar dari vaginaku membanjiri kasur di bawahku. Aku merasa pantatku seperti terendam. Lalu Sarif pun menggelosorkan tubuhnya di atas tubuhku dengan peluh yang membanjir, bercampur dengan keringatku. Tidak lama kemudian kami pun tertidur pulas dengan posisi saling berpelukan.
Aku tidak tahu berapa lama kami tertidur dengan posisi tersebut. Aku terbangun karena merasa ada sesuatu yang bergerak-gerak di bagian bawah tubuhku. Kubuka mataku. Ternyata Sarif masih berada di atasku. Rupanya dia sudah memulai permainan baru. Dan sesuatu yang bergerak-gerak di bagian bawah tubuhku adalah rudal milik Sarif yang mulai aktif kembali bekerja.
Sarif mengembangkan senyumnya ketika aku membuka mataku.
“Hai, San..” katanya singkat.
“Riiff.. Mmhh..,” lenguhku seraya melingkarkan tanganku di pinggulnya, membantu dia menggerakkan pantatnya maju-mundur.
“Terus.., Riffsshh..!”
Sarif memainkan pinggulnya dengan tenang. Begitu pula mulutnya mulai sibuk menjilati payudaraku. Bergantian kiri dan kanan. Sesekali tangannya meremas. Atau jarinya memuntir-muntir puting payudaraku yang berwarna agak kecoklatan membuatku sesekali meringis keasyikan.
Mengimbangi permainan Sarif, aku membuat gerakan berputar dengan pinggulku. Dan kudengar Sarif melenguh kenikmatan degan permainan itu.
“Uugh.. Yeesshh.. Enak sekali San..” bisiknya sambil menjilati telingaku, “Kamu pinter banget sih..!”
Aku hanya menjawab dengan lenguhan-lenguhan kenikmatanku.
Kurasakan vaginaku mulai mengeluarkan carian pelumasnya. Sarif pun semakin aktif. Tangannya sebentar-sebentar meremas-remas pantatku. Terkadang kedua tangannya dilingkarkan ke tubuhku, kemudian dengan erat dia menekan tubuhnya sehingga tubuh kami seperti menyatu dan batang kemaluannya tertancap amat dalam di kemaluanku. Aku meringis kenikmatan karena ujung kemaluannya membentur dinding rahimku.
“Ugh.. Ugh.. Arghh.. Hueehh.. Akhh.. Mmhh.. Mmmhh.. Mmhh.. Riff.. Asyik, Rif..”
Birahiku makin memuncak. Kudorong tubuh Sarif hingga dia telentang dan posisi berbalik, menjadi aku yang berada di atas. Sarif membiarkan hal itu berlangsung. Kugenggam batang kemaluannya dan langsung kujilati seluruh bagiannya, mulai dari ujung hingga ke bagian pangkal dimana terletak buah kemaluannya. Sarif menggelinjang-gelinjang menikmatinya.
“Saan..! Gila kamu Saan.., ueehh.. uenag betul..!” ceracaunya.
Tangannya meremas-remas rambutku. Dan sesekali tangannya itu menekan kepalaku ketika batang kemaluannya kumasukkan ke dalam mulutku untuk kuhisap-hisap kepalanya dan lubang kemaluannya kucungkil-cungkil dengan ujung lidahku.
Tidak lama kemudian Sarif memerintahkan aku untuk berputar, sehingga kami membentuk posisi 69. Lubang kemaluanku tepat berada di depan wajahnya. Sarif pun mulai memainkan lidahnya di sekitar bibir kemaluanku, membuat seluruh bulu kudukku merinding. Terlebih lagi ketika lidahnya menyentuh klitorisku. Tubuhku bergetar seolah-olah tersengat aliran listrik berkekuatan lembut. Sering pula Sarif memasukkan lidahnya ke bagian dalam vaginaku dan menjilati dindingnya, dan hal ini juga membuatku menggigil kenikmatan.
Sungguh permainan ini sangat mengasyikkan. Sampai akhirnya aku tidak tahan. Karena tidak lama kemudian tubuhku mengejang. Kutekan pinggulku sedalam mungkin. Kuyakin hal ini membuat Sarif jadi sulit bernapas. Tapi aku tidak perduli. Tak lama kemudian vaginaku pun kembali mengeluarkan cairannya, diiringi lenguhan dari mulutku yang masih tersumpal batang kemaluan Sarif yang kusedot dengan kuat.
Mendapati aku telah sampai ke puncak kenikmatanku, Sarif membalikkan tubuhku menjadi telungkup. Kemudian dengan keyakinan yang mantap dia meletakkan ujung batang kemaluannya di gerbang kemaluanku yang sudah basah dan licin. Dan dengan sekali hentakkan.., Bless..! Seluruh batang kemaluannya tertancap dalam liang senggamaku dari belakang.
“Hegh..! Aaw..! Aargh..! Riiff.. Huahduh..! Saakiit..” erangku cukup keras.
Aku tidak perduli lagi kalau suaraku itu akan terdengar ke luar kamar. Aku merasa bagian dalam perutku seperti akan terlonjak keluar dari kerongkonganku. Bahkan lidahku seakan-akan ingin melompat dari tenggorokanku. Perutku seolah-olah terasa penuh. Tapi hal ini justru membuatku semakin merasakan kenikmatan yang teramat sangat.
Sarif pun sepertinya tidak perduli dengan eranganku. Dia terus membentur-benturkan ujung kemaluannya ke dinding rahimku dengan frekuensi tekanan yang rapat dan keras. Aku merasa biji mataku terbalik-balik dibuatnya. Aku hanya mendesah dan mengeluarkan kata-kata untuk meminta Sarif mempercepat dan memperkuat gerakannya.
Sarif menuruti permintaanku. Dia memperkeras gerakkannya, sehingga eranganku semakin menjadi-jadi. Aku yakin, kalau saja tempat kost ini tidak jauh dari jalan, pasti sudah banyak orang yang mengintip. Tetapi kalau pun keadaanya seperti itu, aku sudah tidak perduli. Yang ada dibenakku hanyalah menikmati kenikmatan ini sepuas-puasnya. Bahkan kalau sampai ada orang yang mengintip aku akan semakin memperkeras eranganku. Tapi rupanya hal ini mengganggu Sarif.
“San, jangan keras-keras, dong..! Nanti didengar orang. Pelanin sedikit suara kamu..!” pinta Sarif.
Tapi aku tidak perduli, sebab aku yakin tidak akan ada orang lewat di depan kamar kostku. Dan karena aku tidak mengurangi volume suaraku, akhirnya Sarif mengikuti gayaku. Dia pun mulai mengeluarkan lenguhan-lenguhan dengan agak keras.
Bosan dengan posisi telungkup, kuangkat pinggulku tinggi-tinggi, sehingga posisiku menjadi menungging. Dengan posisi seperti ini kemaluanku menjadi semakin terbuka lebar, sementara Sarif mengambil posisi berlutut. Kali ini aku benar-benar merasakan seluruh batang kemaluan Sarif terpendam dalam vaginaku. Eranganku pun semakin menggila.
Tidak lama kemudian aku kembali merasakan seluruh syarafku menegang. Persendianku meregang sejenak.
Akhirnya.., “Riiff.. Aku.. sampai..!” kembali vaginaku membanjir.
“Aaa.. aakhh..!” jeritku melepas kenikmatan.
Bersamaan dengan itu, tubuhku menggelosor di kasur. Sementara Sarif masih meneruskan kegiatannya. Bahkan semangatnya makin menjadi. Kubiarkan saja dia meneruskan permainan. Karena tenagaku serasa habis terkuras.
Tapi tidak lama kemudian gerakan Sarif menjadi lebih gila lagi. Diangkatnya pinggulku hingga aku kembali pada posisi agak tertungging. Kedua tangannya mencengkeram pangkal pinggulku dan dengan kekuatan yang tidak kuperhitungkan dia menarik-narik pinggulku diikuti pinggulnya yang digerakkan berlawanan. Tentu saja hal itu membuat gerakan kami benar-benar bertemu pada satu titik yang menghasilkan benturan yang keras, hingga menimbulkan suara Cplak! Cplak! Cplak!
“Aauw.. Riiff.. Gii.. laa.. kaa.. muu..!” rintihku setengah menjerit.
“Sabaar.. San., Aakuu.. maauu saammpaaii..!”
Lalu.., “Sroot..! Serr.. Serr.. Serr..” keluarlah cairan kental tubuhnya menggenangi liang kemaluanku yang juga basah.
Sarif menekan batang kemaluannya dalam-dalam ke liang senggamaku sambil tangannya menekan pinggulku ke arah kemaluannya kuat-kuat. Aku yakin seluruh batang kemaluannya tertanam dalam vaginaku. Lidahku bahkan sempat terdongkrak keluar dari tempatnya. Mataku terbeliak seakan ingin lepas dari tempatnya.
Tubuh Sarif mengejang sesaat. Lalu menggelosor di sebelahku. Napasnya memburu. Tubuhnya dibasahi keringat. Begitu juga aku. Seluruh persendianku seperti terlepas dari rangkaiannya dan hanya dapat terdiam sambil mengembangkan senyum yang dibalas oleh Sarif. Perlahan kuangkat tanganku dan kurangkul dia.
“Kamu hebat, Rif,” bisikku yang hampir tidak terdengar.
“Kamu juga..,” jawab Sarif.
Lalu kami terdiam dan tertidur.
Apa yang menjadi angan-anganku selama ini sudah terlaksana, aku menjadi pacarnya. Kehidupan kami selanjutnya adalah rutinnya kami menjalani masa pacaran kami dengan kegiatan seks kami. Semoga apa yang kualami ini memberikan gambaran tersendiri bagi anda, wanita yang mendambakan pria idamannya. Kalau anda mau berusaha, pasti ada jalan keluarnya.
Cerita Dewasa 2010 Mahasiswi Diperkosa Teman Kost | Ratna Galih Foto Bugil Bokep Cewek Sma Diperkosa Teman Abg Smu Cerita Seru Mahasiswa Mahasiswi Ngentot Di Kamar … Wanda Teman Kost Ku Cerita artis melayu Cerita .
Paha Mulus SPG | Ngintip ML | Selingkuh Dengan Pramugari… 5 hari yang lalu oleh prexdu foto bugil artis-artis indonesia pramugari sex foto bugil artis indonesia gadis cantik porno ngintip anak kost ngentot foto pramugari lion air
Waktu itu pertama kali di kamar kost tmnnya..Dgn begitu bersemangat saya oun mencium bibirnya kemudian lehernya dan kubuka dada nya yg besar..Lalu kujilati. kisah mesum mahasiswa mahasiswi ngentot di kos. Awalnya adalah ketika saya kuliah di Bandung dan Hasil Pencarian Untuk Cerita Ngentot Pacar Di Kamar Kost Cerita Ngentot di Kamar Mandi Kampus, jablay, Cerita Dewasa FOTO PANAS DARI ARTIS aka Clara Adelin Supit Mahasiswa Binus · Video 3gp Ngentot Memek Abg Di Hotel .
Sex itu memang nikmat ya, zaman sekarang yang namanya sex udeh tidak asing lagi di teling kita, mulai dari anak kecil, SD, SMP, SMA, Mahasiswa/Mahasiswi bahkan sampe ke pejabat juga banyak yang tahu. Cewek kerudung yang identik dengan seorang muslim Cerita Panas Ngentot Dengan Cewek Cirebon Cerita Seks Anak Kost … “wah kayak dapat durian jatuh nih, diajak ML sama cewek seksi lagi” pikirku, …. cerita sex istriku dientot bule di bioskop, Cerita seks anak smp dan anak …
Kumpulan No Hp Cantik Mahasiswa + No Hp Dosen Cantik. .. Bugil Model Panas | Selingkuh Dengan tante Girang. +18 CERITA SEX 18+. Hal yang pernah kami lakukan di sebuah kamar hotel melati dulu. . Dosen cantik itu tersenyum dari Paha Mulus SPG | Ngintip ML | Selingkuh Dengan Pramugari… 5 hari yang lalu oleh prexdu foto bugil artis-artis indonesia pramugari sex foto bugil artis indonesia gadis cantik porno ngintip anak kost ngentot foto pramugari lion air bugil
Seks Di Kos-kosan Putri. Selasa, 03 Agustus 2010 09.59 Cerita seks yang sungguh memacu andrenalin. . Kisah Ngentot Andi Mahasiswa Surakarta · Ngentot ABG Anak SMP Surabaya, Hani · Ngentot Keponakanku Rika · Bercinta dengan Cewek . Cerita Ngentot Dengan Anak Kost Di Rumahku – Koleksi Foto Bugil. 22 Okt 2009 ngentot istri teman di kos kosan torrent downloads – Verified Torrents Bokep Abg Smu Cerita Seru Mahasiswa Mahasiswi Ngentot Di Kamar …
Kisah abg ngentot di kost | Cerita Dewasa Sex Panas 17 Tahun. Cerita seru terbaru: Kisah seru anak kost mahasiswi mahasiswa Cerita seru terbaru abg ngentot jilat memek aksi panas remaja … google video anak kuliahan ngentot di kamar kost
plus2 tante digilir 3 brondong sma cerita sex porno ngentot yang lain : tante vidya, gadis abg polos, ngentot adik, Pertama kali di entot ama pacar, Pertama kali, cerita ngentot Waktu itu pertama kali di kamar kost tmnnya..Dgn begitu bersemangat saya oun mencium bibirnya kemudian kisah mesum mahasiswa mahasiswi ngentot di kos. Awalnya adalah ketika saya kuliah di Bandung dan jauh dari orangtua. Karena jauh dari ortu maka saya.
Video Bokep Sex 3gp Abg Sma Masturbasi Foto Gadis Sma Bugil Kumpulan Bokep 3gp Cewek Sma SMA Bugil SMU Telanjang Raba Susu From Materi Mesum Dewasa Artis Abg Indonesia SMA SMU Mahasiswi Perkosaan Ayu Azhari Lalat . . cerita dewasa artis cewek telanjang Film siswi smu bugil Gambar memek model abg tanpa baju memek abg sma gadis … Memek xxx Foto Ngentot Cewek Di kamar Kost Telanjang sambil jilat memek si … Kumpulan Cerita Dewasa XXX 17, 18, 21 tahun Memek kakak terbaru
Selasa, 14 April 2015
CERITA BOKEP MAHASISWI JAKARTA TOKET BESAR DAN CANTIK
Aku dan temanku Romli adalah mahasiswa di sebuah kampus swasta di Jakarta.kebanyakan mahasiswa di kampus kami adalah perempuan,karena kampus kami mengkhususkan di jurusan ilmu komunikasi.sudah menjadi pemandangan sehari-hari kami melihat gadis-gadis belia berpakaian sexy lalu lalang di kampus.Romli sendiri suka ‘kegatelan’ ngedeketin cewe2 sexy di kantin,lengkap dengan rayuan gombalnya.sedangkan aku suka membayangkan melakukan hal2 ‘panas’ dgn gadis2 tsb, kebetulan di kelas
kami hanya kami berdua mahasiswa yg pria,sedangkan sisanya adalah wanita.ada 3 wanita yang cukup cantik dan sexy di kelas kami,sebut saja Putri,Indah,dan Agnes(masing2 berumur19-20 thn).Aku dan Romli cukup akrab dgn mereka bertiga,karena mereka agak berbeda dgn gadis2 yg biasa kami temui.mereka memberi tanggapan positif jika Romli bicara dan bercanda ttg hal2 nyerempet sex di depan mereka.kadang mereka hanya tertawa,atau kadang mereka senyum2 saja.
suatu ketika entah ada angin apa,Romli memiliki sebuah ide gila yaitu membuat film panas dengan 3 gadis tersebut di sebuah vila pada malam tahun baru.kontan aku kaget mendengarnya.mulanya aku pikir ia hanya bercanda,tp sepertinya dia serius.ini terbukti saat aku melihat Romli membujuk Putri,Indah,dan Agnes menginap di vilanya di puncak untuk merayakan tahun baru bersama.mulanya Romli gagal,tetapi dgn akal bulus dan rayuan2 gombalnya,akhirnya ketiga gadis itu mengiyakan.tidak lupa Romli mengajak aku.Belakangan penisku suka tegang melulu klo ketemu Putri,sudah begitu lamanya aku dan Putri sering saling tatap
mata tanpa sepatah katapun,jadi tentu saja tak kulewatkan kesempatan ini.gelora cintaku yang tak tertahankan pada Putri membuatku meminta pada Romli agar pada malam tahun baru nanti Putri eksklusif untukku saja,dan supaya adil akupun berjanji tidak akan coba2 menjamah Indah dan Agnes pada malam itu.
akhirnya hari yg dinanti-nantikan pun tiba.Aku dan Romli membawa handycam masing2.lalu kami pergi naik mobil menjemput Putri,Indah,dan Agnes.Putri seperti heran melihat kami bawa handycam.”Itu handycam mau dipake buat apa?”,tanya Putri.”Kami hanya ingin mengabadikan pesta tahun baru kita nanti,tp Romli ngotot mau bawa handycam sendiri.”,ujarku pada Putri.Aku sempet deg2an waktu ditanyain begitu sama Putri,tp untung saja ia percaya.kamipun pergi berlima ke sebuah vila di puncak.setelah tiba di sana,kami berlagak alim seperti biasanya agar gadis2 tsb tidak curiga.sengaja kami biarkan mereka tidur nyenyak malam
itu,sementara kami menyusun siasat sebelum tidur.
malam tahun baru pun tiba pd esok harinya.kamipun siap menggelar pesta setelah seharian jalan2 keluar dari vila.sambil menunggu tahun datang kami makan2,pertanda dimulainya operasi.aku dan Romli menyuguhi minuman (yg sebelumnya telah diberi obat perangsang) pada Putri,Indah,dan Agnes.merekapun minum tanpa curiga,malah mereka sempat minum bir segala.aku dan Romli
pun was-was menunggu efek obat bekerja.
sekitar 10 menit kemudian,efek obatpun mulai bekerja.ketiga gadis itu terlihat mulai berkeringat dan gelisah,bahkan mereka malah jd bersikap manja.akupun segera melancarkan aksi.kubawa Putri ke sebuah kamar di lantai atas.sejenak kupandangi kecantikan gadis itu,sikap manja gadis itu membuat nafsu birahiku meluap-luap.dgn segera aku meletakkan handycamku pd posisi yg pas dan tersembunyi.tanpa babibu lagi,kucium bibir Putri yang merah merona itu,sambil
tanganku menjamah-jamah bagian2 tubuhnya.Putri sempat berontak,tetapi krn aku terus memaksa iapun hanya bisa pasrah saja.”Kamu ini apa-apaan sih??”,tukas Putri padaku.”Maafkan aku sayang,tapi ini adalah bukti cintaku padamu.”,ujarku.Kupepetkan tubuh Putri ke dinding,lalu kulumat kembali bibirnya dengan agresif.
Aku mulai menciumi tubuh Putri,hmm wangi tubuhnya akan membuat pria manapun ingin menyetubuhinya.kuselipkan tanganku ke dalam kaos dan celana jeans Putri,seraya aku mulai menjamah payudara dan memeknya.Memek tsb sudah hangat dan basah krn pengaruh obat perangsang tadi,lalu kumasukkan jari telunjukku secara perlahan pd lubang vaginanya.”Ah..ah..ah”,itulah desahan Putri
saat aku menjamah memek dan payudaranya.Kemudian dengan perlahan aku mulai memeloroti pakaian Putri,mulai dari celana jeansnya,kaos,bh,dan celana dalam.Putri pun sudah telanjang bulat,terlihat payudaranya yang tidak terlalu besar tp cukup sexy untuk gadis sepertinya.
Kuletakkan dia di tempat tidur,lalu aku membuka celana dan mulai menggesekkan penisku pada memek Putri.Putri mulai mengerang-ngerang karena kegelian.Kupandangi memek Putri yg basah tsb dari dekat,lalu kujilat dengan lidahku.”Ah..ah…enak,terus2?,u jar Putri.”Kalo dedeku udah masuk memekmu dijamin jauh lebih enak deh.”,kataku pada Putri.Putri hanya tersenyum manis mendengar perkataanku.
Tanpa menunggu lagi aku mulai mencoba menancapkan penisku pada memek Putri.sebagaimana gadis perawan,memek Putri masih sangat sempit sehingga aku sempat kesulitan.pelumas yg ada sudah mulai mengering,sehingga aku terpaksa melakukan foreplay kombinasi(ngelumat bibir Putri sambil tangan kiri ngejamah puting dadanya dan telunjuk tangan kanan berulang kali masuk lubang vaginanya).saat memeknya mulai basah,kembali kutancapkan penisku.masih sulit masuk juga,tp setelah sedikit memaksa akhirnya bisa juga,walaupun akibatnya memek Putri jadi lecet & membuat Putri sempat menangis kesakitan.”Pelan2 donk mas,sakit nih.”,tukas Putri sambil ngeringis kesakitan.”Maaf sayang,tadi aku telalu semangat.Bentaran juga ilang kok sakitnya & brubah jadi nikmat,he he he.Siap ya??”,jawabku.
Aku mulai menggenjot penisku secara cepat,membuat Putri mengerang-ngerang sakit dan nikmat sekaligus dengan hebatnya. Putri pun mulai berteriak kencang krn aksiku,melihat itu aku bereaksi dengan mencium bibirnya dan kamipun saling melumat bibir.lumayan untuk menghentikan teriakannya.genjotan penisku semakin cepat dan Putri mulai mendesah-desah dlm kenikmatan.”Terus,terus mas,jgn berenti,enak bgt nih,ahhh…..”,ujar Putri.tangan Putri mulai menjambak rambutku,membuatku makin bersemangat.akhirnya aku mencapai puncak dan tanpa terasa spermaku sudah menyembur ke dalam memek Putri,hangat2 rasanya
menurut Putri.Kami berdua saling berpelukan di ranjang dengan mesra,sambil kubisikkan rayuan2 gombal pd Putri.”klo aku hamil nanti mas harus tanggung jawab yah??”,tukas Putri.”jangankan tanggung jawab,klo jd suami kamu sih aku juga mau kok.”,ujarku pada Putri.
Putri hanya tersenyum manis mendengar perkataanku.krn penasaran dgn apa yg dilakukan Romli skrng,aku pun bangun meninggalkan Putri di kamar utk mengintip Romli.Aku melihat Agnes sudah berbaring lemas diranjang,sementara Indah sedang menghisap penis Romli dgn mulutnya.Lalu Romli menyodok memek Indah dgn penisnya,membuat Indah mengerang dgn hebatnya.”Hebat juga Romli,udah ngegarap si Agnes masih kuat aja ngegarap si Indah.”,ujarku dalam hati.melihat itu live show tsb membuatku kembali bergairah,lalu dgn segera aku kembali pada Putri.”Dimana Indah ama Agnes,mas??”,tanya Putri padaku.”Oo mereka lagi ngelayanin Romli tuh.”,tukasku.
spontan Putri terlihat takut,berpikir bahwa Romli akan menggarapnya nanti.”Tenang aja sayang,malam ini kamu hanya milikku seorang.Ga akan
kubiarkan Romli menyentuhmu.”,kataku pada Putri.Kusuruh Putri bangun dr ranjang dan berdiri,lalu kupeluk dia dari belakang,seraya penisku menjelajah memeknya kembali.Kugenjot penisku sehingga pantat Putri bergerak naik turun,sementara tangan kiriku menopang tubuhnya dan tangan kananku mengelus rambut panjangnya yang hitam lembut.Tak lupa aku mencium dan mencupang leher dan tubuhnya.Putri sudah berkeringat dan menggeliat seperti cacing kepanasan saja.Spermaku kembali tersembur ke dalam memeknya.Kami lakukan semua itu selama kurang lebih 1 jam,lalu kamipun terbaring di ranjang krn kelelahan.Sejenak kami saling tatap mata tanpa sepatah katapun,lalu kami pun saling tersenyum.Sebelum tidur,tdk lupa aku mematikan handycam yg
dr td merekam adegan seksku dgn Putri.Tak terasa malam tahun baru berlalu dengan cepat sekali.
Esok paginya,aku bangun lebih dulu sementara Putri masih tertidur.Kubangunkan dia dgn maksud mengajaknya mandi.Kunyalakan handycam di kamar mandi,lalu kugendong Putri menuju shower.Kami pun mandi sambil berpelukan,lalu kami saling menyabuni satu sama lain dengan mesranya.Setelah kami berpakaian rapi,kami ke lantai bawah untuk ketemu dengan Romli,Indah,dan Agnes.”Ciee,ada pengantin baru nih di kampus kita.”,ledek Romli padaku.Aku hanya tersipu malu mendengarnya.Lalu aku dan Romli menjelaskan semuanya pada ketiga gadis tersebut.Mereka sempat marah dan takut jika videonya beredar ke masyarakat.Tetapi kami berhasil meyakinkan mereka agar tidak khawatir.Setelah berbenah,kamipun kembali ke Jakarta dan ke rumah masing2.
Setelah kejadian itu,aku dan Putri menjadi semakin dekat.Bahkan anak2 di kampus bilang kami berdua seperti perangko saja.Aku selalu memangku Putri saat jam istirahat.Tidak jarang kami bermesraan di kampus.Kami resmi pacaran sejak saat itu,bahkan kami berencana akan menikah tahun depan jika memungkinkan.Aku jadi sering berkunjung ke tempat kos Putri dan menginap disana,yah kalian tahu deh apa yg kami lakukan disana beduaan,he he.Namun nasib berkata lain untuk Romli,Indah,dan Agnes.Video cabul mereka tak sengaja tersebar ke masyarakat,sehingga mereka harus berhenti kuliah dan berpisah ke luar kota untuk menghindari polisi dan sorotan publik.Untung saja aku membuat video cabulku dgn handycam sendiri,sehingga sampai skrng video tersebut masih aman dari sentuhan publik.Oh Putri,bibir dan memekmu kutunggu
Senin, 13 April 2015
CERITA BOKEP MAHASISWI YANG SEKS DI KOST"ÄN JAKARTA TENGAH
Pengalaman Ngentot Mahasisiwi Cantik Di Kosan terjadi saat kami mengawali kuliah dan bersama dalam satu kontrakan. Suka duka kami lalui bersama sampai dalam hal pacaran pun kami saling membantu dalam berbagai hal termasuk Seks / Ngentot Di Kosan. Kumpulan Cerita Sex Ngentot Memek Mahasisiwi Cantik Di Kosan - Suatu ketika, malam Minggu tepatnya Restu minta diantar ke tempat sahabatnya yang sedang merayakan ulang tahun. Acara sangat meriah sekali, hingga jam 12 Malam acara masih berlangsung. Tetapi Restu mengajak oka untuk pulang , karena waktu yang sudah kelewat malam. Sebenarnya Oka pun menolak karena begitu meriahnya pesta ulang tahun temannya Restu tersebut. Dan akhirnya Oka pun menyanggupi untuk segera mengantar pulang Restu, malam semakin larut dan udara dingin pun menyelimuti dan menghembus sepoi-sepoi dalam deru sepeda motor Varionya Oka, Sesampai di kost
tempat Restu ternyata pintu gerbang Kosnya sudah dikunci, padahal Restu sudah pesan kepada Ibu kostnya agar pintu jangan dikunci!. Dan akhirnya Oka pun kasih solusi.
aEsRestu.. gimana kalau tidur saja di kontrakanku,aEt kata Oka.
Restu terdiam sejenak ( pura pura malu).
aEsGimana ya.. aku kan enggak enak sama temen temanmu Oka,aEt jawab Restu.
aEsItu bisa diatur, nanti yang penting kamu mau tidak, dari pada tidur di jalan,aEt kata Oka sambil senyum.
aEsAyolah keburu dilihat orang kan nggak enak di jalanan seperti ini Res,aEt kata Oka. Restu pun menyetujinya, mereka pun bergegas menuju kontrakan Oka... Sesampainya di rumah kontrakan tampak sunyi dan hanya hembusan angin malam karena sahabat- sahabat Oka pada malam mingguan dan tidak ada yang pulang di rumah kontrakan.
aEsAyo masuk, kok diam saja,aEt kata Oka menyapa Restu.
aEsSahabat-sahabatmu
dimana Oka?aEt tanya Restu.
aEsMereka kalau malam Minggu jarang tidur di rumah,aEt jawab Oka.
aEsOoo gitu,aEt jawab Restu. Akhirnya Restu dipersilakan istirahat di kamar Oka.
aEsNan, selamat bobok ya..aEt kata Oka.
Restu pun tampak kelelahan dan tertidur pulas. Setengah jam kemudian Oka kembali ke kamarnya untuk melihat Restu dan sengaja kunci pintu kamar tidak diberikan kepada Restu, tapi betapa kagetnya Oka melihat Restu tidur hanya menggunakan BH dan celana dalam, karena saat itu posisi tubuh Restu miring hingga selimut yang menutupi tubuhnya bagian punggung tersingkap! Kontolnya oko pun seketika langsung ngaceng saat itu Entah setan mana yang menyusup di benak Oka. Oka pun langsung mendekat ke arah Restu, dengan tenangnya Oka langsung mencium bibir Restu. Restu pun terbangun.
aEsApa-apaan kamu Oka?aEt jawab Restu sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
Tanpa pikir panjang Oka langsung menarik selimut dan Oka pun langsung menindih Restu yang hanya mengenakan pakaian dalam saja. Restu meronta-ronta dan Oka pun tidak menggubris, ia berusaha melepas BH dan CD-nya. Tenaga Oka lebih kuat hingga akhirnya BH dan CD Restu terlepas dengan paksa oleh Oka. Nampak jelas buah dada Restu dan bulu lembut memeknya. Restu kelelahan tanpa daya dan hanya menangis memohon kepada Oka. Oka tetap melakukan aksinya dengan meraba dan mencium semua tubuh Restu tanpa terlewatkan. Restu terus memohon, Oka pun tak mengiraukannya. Dan setelah puas menciumi memek Restu, Oka melakukan aksi lebih brutal. Ia mengangkat kedua kaki Restu di atas perut dan dengan cepat Oka mencoba memasukkan kontolnya ke dalam memek imout Restu.
Restu menjerit tertahan dan hanya isak tangis yang terdengar, aEsKumohon Oka, hentikan!aEt seru Restu dalam isak tangisnya.
Dan kontol Oka masuk dalam memek Restu walaupun di awal masuknya cukup sulit.
Oka pun mulai menggoyang pinggulnya hingga kontolnya terkocok di dalam memek Restu. Darah segar pun keluar dari liang jinak Restu, ia pun terus memohon.
aEsuuuuuuuh.. uhhhhhhh.. hentikan Oka..!aEt desah Restu.
Tampak sekali wajah Restu menunjukkan kelelahan, dan sekarang hanya terdengar erangan kenikmatan di antara kedua insan ini.
aEsooh.. ooooh.. ooooh..aEt Oka
pun terus mengocok kontolnya dalam memek Restu dan beberapa saat kemudian terasa Oka akan mengeluarkan sperma, ia pun langsung mencabut dan mengocoknya dari luar dan.. aEsCroot.. Croot.. crottttt..aEt sperma Oka muncrat tepat di bibir dan sekitar wajah mulus si Restu.
Mereka kelelahan dan akhirnya tertidur. Hari menjelang pagi saat itu jam menunjukkan pukul 07:30 pagi, Restu terbangun bersamaan dengan itu Oka juga terbangun. Oka melihat Restu yang sedang mengenakan BH dan CD.
aEsAntar aku pulang sekarang Oka..aEt kata Restu.
aEsIya.. aku cuci muku dulu,aEt jawab Oka.
Oka pun mengantar Restu pulang ke kostnya. Selang beberapa bulan hubungan mereka mulai retak, ada selentingan kabar kalau Oka mendekati cewek lain sebut saja Cristina, dan akhirnya Oka dan Restu resmi bubaran. Tapi reaksi Oka tidak sampai di situ, justru setelah putus dengan Restu ia gencar mendekati Cristina. Dengan berbagai cara dan upaya akhirnya Oka berhasil mendapatkan Cristina dan mereka resmi jadian. Sama seperti yang dilakukannya dulu, ia sering antar jemput kuliah Cristina dan kalaupun jemput Cristina biasanya tidak langsung pulang melainkan jalan-jalan kemana saja sambil
cari makan tentunya. Sering pula Cristina diajak ke tempat kontrakan Oka lebih sering dibandingkan Restu pacar yang dulu. Pagi itu kuliah jam ke-2 mereka satu ruangan tapi dosen tidak hadir jadi kosong, mereka berdua bergegas ke tempat Oka, sampai di kontrakan rumah sepi soalnya sahabat-sahabat ada yang ke kampus dan ada juga yang masih tidur. Mereka berdua langsung masuk kamar Oka, Cristina tiduran di ranjang sambil mendengarkan musik. Oka masuk membawakan kopi susu dan tanpa basa basi Oka membelai rambut Cristina dan Cristina pun bersandar dalam dekapan Oka. Oka langsung mencium bibir Cristina dan tangannya mulai masuk dalam baju street Cristina dan meremas-remas toked.
aEsOka.. jangan dong..aEt desah Cristina.
aEsEnggak apa-apa, kan cuma dikit,aEt kata Oka, tapi Oka terus menyerang, ia melepas seluruh pakaian Cristina dan Cristina pun hanya diam tanpa perlawanan, dan jelas sudah seluruh tubuh Cristina yang kuning langsat dan toked lumayan montok.
Mereka mulai bergelut mencium dan meremas satu sama lain. aEsCrist, blowjob dong kontokku!aEt kata Oka.
Dibimbingnya kepala Cristina menuju kemaluan Oka dan, aEsEm.. kemaluanmu besar juga Oka,aEt kata Cristina.
Oka hanya diam menikmati hisapan mulut Cristina. Oka pun langsung saja menjilati dan menghisap memek Cristina hingga mereka melakukan posisi 69. Kemudian Oka duduk dengan kaki dijulurkan, ia minta Cristina duduk di atasnya layaknya seorang anak kecil. Tepat kontol Oka masuk dalam liang memek Cristina.
aEsPelan-pelan Oka..aEt kata Cristina mendesah.
Cristina mulai menaik- turunkan pinggulnya dan kontolnya Oka masuk seluruhnya dalam memek merahnya Cristina.
aEsuuuuh.. ah.. .aEt desah Cristina sambil menggoyangkan pinggulnya seperti goyang dandut ngebor di tv tv. Oka pun merespon gerakan tersebut. Dan mereka melakukan gerakan yang seirama, aEsAh.. ah.. ah..aEt desah Cristina semakin keras.
aEsAku nggak kuat Oka..aEt Oka hanya diam menikmati gerakan-gerakan yang dimainkan Cristina.
Dan akhirnya, aEsUgh.. ugh.. ugh.. ahh..aEt desah Cristina yang tubuhnya mengelenjang sambil memeluk tubuh Oka.
Ternyata Cristina mencapai puncak kenikmatan. Dan Oka membalikkan tubuh Cristina tepat di bawah badannya, Oka mulai mengocok kontolnya yang belum lepas dari memek Cristina, dan aEsAhk..aEt desah Oka dan beberapa saat kemudian Oka mencabut kontolnya dan meletakkan di bibir Cristina dan aEsCroot.. Croot.. Serr..aEt sperma Oka muncrat tepat di seluruh wajah Cristina. Mereka pun akhirnya berpelukan setelah mencapai kepuasan. Semenjak kejadian itu mereka sering melakukannya di kontrakan Oka. Entah siang atau malam karena Cristina sering menginap dan tidur satu ranjang bersama Oka. Hubungan mereka semakin intim dan hanya bertahan selama 8 bulan. Hal itu disebabkan Restu mantan pacar yang dulu mengajak membina hubungan kembali. Oka akhirnya pisah dengan Cristina dan kembali lagi dengan Restu. Suatu sore Restu datang ke kontrakan Oka, Restu langsung masuk menunggu di kamar Oka karena diminta sahabat- sahabat Oka.
aEsOka baru mandiaEt kata salah seorang sahabatnya.
aEsOoo,aEt jawab Restu, dan beberapa saat kemudian Oka masuk dan hanya mengenakan handuk dilingkarkan di pinggulnya.
aEsSama siapa Res..aEt kata Oka.
aEsSendiri,aEt jawab Restu sambil mendekat ke arah Oka.
Oka tanggap dengan situasi itu, ia langsung mencium bibir Restu dan melepas baju street warna biru muda yang dipakai Restu. Oka langsung mencopot BH dan menghisap puting susu Restu.
aEsAh.. ah..aEt desah Restu.
Tangan Restu langsung meremas kontol Oka yang saat itu handuknya telah jatuh ke lantai. Oka mulai melapas celana panjang Restu serta CD- nya. Mereka bergumul di atas ranjang.
aEsAh.. ah..aEt desah Restu yang semakin merasakan kenikmatan.
Oka mengangkat kaki kiri Restu kemudian dengan sergapnya Oka mulai memasukkan kontolnya ke dalam memek Restu sambil kaki kiri Restu tetap terangkat.
aEsBleess, bleess..aEt kemaluan Oka masuk seluruhnya dalam memek, Oka suka dengan posisi seperti itu karena memek terasa sempit.
Langganan:
Postingan (Atom)